tag:blogger.com,1999:blog-249670832024-03-08T02:04:45.756+07:00Makaarim DiaryPada mulanya adalah kata...
Sebagai awal penciptaan...
Sebagai awal pemusnahan...Mouvty Makaarim Ahttp://www.blogger.com/profile/07294364900069042211noreply@blogger.comBlogger13125tag:blogger.com,1999:blog-24967083.post-48790550735807856392008-07-01T12:23:00.000+07:002008-07-01T12:24:22.878+07:00The Places that I've been there<div id="ta_travelmap" style="width: 430px;"><br /><img src="http://www.tripadvisor.com/CommunityMapImage?id=21370110&type=TRIPADVISOR&size=LARGE" /><br /><ol id="ta_favoritelist"><br /><li><a href="http://www.tripadvisor.com/Tourism-g294217-Hong_Kong-Vacations.html">Hong Kong, China</a></li><br /><li><a href="http://www.tripadvisor.com/Tourism-g297704-Bandung_Java-Vacations.html">Bandung, Indonesia</a></li><br /><li><a href="http://www.tripadvisor.com/Tourism-g790291-Borobudur_Java-Vacations.html">Borobudur, Indonesia</a></li><br /><li><a href="http://www.tripadvisor.com/Tourism-g680181-Jayapura_Papua-Vacations.html">Jayapura, Indonesia</a></li><br /><li><a href="http://www.tripadvisor.com/Tourism-g297721-Manado_Sulawesi-Vacations.html">Manado, Indonesia</a></li><br /><li><a href="http://www.tripadvisor.com/Tourism-g298283-Langkawi_Kedah-Vacations.html">Langkawi, Malaysia</a></li><br /><li><a href="http://www.tripadvisor.com/Tourism-g60982-Honolulu_Oahu_Hawaii-Vacations.html">Honolulu, HI, USA</a></li><br /><li><a href="http://www.tripadvisor.com/Tourism-g28970-Washington_DC_District_of_Columbia-Vacations.html">Washington DC, DC, USA</a></li><br /><li><a href="http://www.tripadvisor.com/Tourism-g188590-Amsterdam_Noord_Holland-Vacations.html">Amsterdam, The Netherlands</a></li><br /><li><a href="http://www.tripadvisor.com/Tourism-g188057-Geneva-Vacations.html">Geneva, Switzerland</a></li><br /><li><a href="http://www.tripadvisor.com/Tourism-g187323-Berlin-Vacations.html">Berlin, Germany</a></li><br /><li><a href="http://www.tripadvisor.com/Tourism-g190441-Salzburg_Austrian_Alps-Vacations.html">Salzburg, Austria</a></li><br /><li><a href="http://www.tripadvisor.com/Tourism-g294229-Jakarta_Java-Vacations.html">Jakarta, Indonesia</a></li><br /><li><a href="http://www.tripadvisor.com/Tourism-g294230-Yogyakarta_Java-Vacations.html">Yogyakarta, Indonesia</a></li><br /><li><a href="http://www.tripadvisor.com/Tourism-g188633-The_Hague_Zuid_Holland-Vacations.html">The Hague, The Netherlands</a></li><br /><li><a href="http://www.tripadvisor.com/Tourism-g189541-Copenhagen_Zealand-Vacations.html">Copenhagen, Denmark</a></li><br /></ol><br /><ul id="ta_links"><br /><li>Create your own <a href="http://www.tripadvisor.com/MemberProfile-cpt" style="font-size: 10px; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; color: rgb(56, 96, 176); text-decoration: none;">travel map</a> or <a href="http://www.travelpod.com/" style="font-size: 10px; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; color: rgb(56, 96, 176); text-decoration: none;">travel blog</a></li><br /><li><a href="http://www.tripadvisor.com/">Visit TripAdvisor.com</a></li><br /></ul><br /></div><br /><script src="http://www.tripadvisor.com/MapEmbed?mid=21370110&nop=true&frm=fb"></script>Mouvty Makaarim Ahttp://www.blogger.com/profile/07294364900069042211noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-24967083.post-65490379017352521702007-10-19T16:23:00.000+07:002007-10-19T17:59:35.226+07:00Mana yang manusiawi, menjadi baik atau jahat? 100 Pertanyaan Tetang Manusia<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWNbqJFWKYjw_xsZb_yog1W4IzdePC8VeE_sWxAJg4HI2V5wq8JDmSaDkAlJpiDBYQlghni1t5HPwGLa-PRKR2poXzVbvflDyhIhAjZRVwhUcS9mV7FaLsZYMBVKvcXMUGHFY/s1600-h/Alfa+3V_Naufragio2.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWNbqJFWKYjw_xsZb_yog1W4IzdePC8VeE_sWxAJg4HI2V5wq8JDmSaDkAlJpiDBYQlghni1t5HPwGLa-PRKR2poXzVbvflDyhIhAjZRVwhUcS9mV7FaLsZYMBVKvcXMUGHFY/s320/Alfa+3V_Naufragio2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5123000655331460290" border="0" /></a><br />Pertanyaan yang menjadi judul di atas adalah pikiran nakal yang terlintas di kepalaku, ketika aku ingin menuangkan semacam refleksi paska Idul Fitri 1428 lalu. Ini bukan refleksi dalam artian merenungi dan menandai prilaku dan capaian yang telah berlalu, tapi lebih pada pembacaan atas apa yang menjadi perdebatan di alam pikiranku.<br /><br />Ada dua cara untuk menjawab pertanyaan di atas: menyederhanakan jawabannya, atau sebaliknya, merumitkannya.<br /><br />Untuk menyederhanakannya, tengoklah segera kitab suci atau sumber ajaran moral lainnya. Meski tetap akan ada dua aliran pikiran-yang mengakui manusia sejatinya baik dan karenanya Tuhan menciptakan makhluk bernama manusia untuk menyebarkan kebaikan, atau manusia cenderung jahat dan terpengaruh hawa nafsu, sehingga Tuhan menurunkan Nabi-nabi, Para Santo, Pandito, Sunan, dan orang Suci, plus beserta kitab suci dan ajaran ilahiah untuk meluruskan mereka--, kerepotan untuk menjelaskannya berkurang. karena agama dan moral dipandang sebagai doktrin dan corpus tertutup, dengan sendirinya perdebatan dan ketidakpuasan-ketidakpuasan berhenti di bawah sakralitas kitab suci dan nilai-nilai moral yang katanya adiluhung.<br /><br />Atau bisa juga bersandar pada jawaban yang 'akademis', dengan mengemukakan dalil-dalil psikoanalisis mulai dari Freud dan Jung, behaviorisme Skinner, dan teori kepribadian humanistik Maslow, hingga menggunakan dalil-dalil sosiologis seperti etika Protestan Weber dan Das Kapitalnya Karl Marx. Bagi yang berlindung di balik benteng pengetahuan psikologi, tentu pengakuan akan kecenderungan baik dan buruk pada manusia tergantung pada seberapa kuat kita menganut dan menjadi makmum atas mazhab-mazhab besar yang digariskan para nabi ilmu akan gejala kejiwaan manusia ini. Sedangkan bagi yang menggalinya di bawah pengetahuan sosial, selamat menemukan paradoks-paradoks, pandangan-pandangan nihilis akan manusia, bahkan ketidakpercayaan akan sesuatu yang sesungguhnya manusiawi dan dorongan-dorongan pada sesuatu di luar manusia untuk mengekang dan mengontrol sosok manusia dan segala hasrat yang dikandungnya, baik maupun jahat.<br /><br />Merumitkannya? Bisa. Tidak usah mengaku relijius atau atheis untuk memulainya, karena pada dasarnya kita cukup melempar pertanyaan-pertanyaan nakal untuk mengurainya.<br /><br />Aku tidak berpretensi juga untuk memberikan jawaban, karena semakin ingin aku memberikan jawaban, maka pertanyaan-pertanyaan baru bermunculan. Terlebih karena aku enggan mendaku sebagai sosok yang maha tahu, paling tahu, maha benar dan paling benar, maka pertanyaan-pertanyaan tersebut akhirnya aku biarkan berserak. Akhirnya aku tetap membiarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut mengembara hingga suatu saat akan sampai di tangan seorang Resi, seorang ilmuwan, dan bahkan seorang gila yang bisa menjawabnya.<br /><br />Inilah 100 pertanyaan tentang manusia (yang pada akhirnya menyingkap sisi paling manusiawi manusia, antara menjadi jahat dan menjadi baik) yang berputar dan berkejaran keluar dari pikiranku.<br /><ol><li>Mengapa ada manusia?<br /></li><li>Mengapa ada yang disebut kebaikan?</li><li>Mengapa ada yang dianggap kejahatan?</li><li>Apa perbedaan jahat dan baik?</li><li>Siap yang berhak membeda-bedakannya?</li><li>Bisakah yang baik menjadi jahat dan sebaliknya?</li><li>Bisakah seluruh manusia baik?</li><li>Bisakan seluruh manusia jahat?</li><li>Jika mungkin, kenapa tidak diciptakan semua manusia baik?</li><li>Jika tidak mungkin, mengapa semua orang repot untuk menjadikan seluruh dunia baik?</li><li>Mengapa Tuhan menciptakan baik dan buruk? -semua yang di dunia kan ciptaan Tuhan?<br /></li><li>Mengapa manusia diberi kuasa melakukan kejahatan jika Tuhan ingin manusia menebarkan kebaikan?</li><li>Mengapa Tuhan menciptakan kejahatan dan menghukum mereka yang melakukannya?</li><li>Apakah Tuhan bermain-main dengan ciptaannya?</li><li>Apakah hukumdan dan penghargaan buat manusia adalah permainan Tuhan?</li><li>Apakah Tuhan menciptakan manusia untuk kesenangannya?</li><li>Apakah Tuhan pernah serius atau selalu main-main?</li><li>Mengapa ia menjadi misteri yang dipercaya manusia?<br /></li><li>Mengapa Kebaikan diterima dan kejahatan ditolak?</li><li>Apakah manusia harus selalu baik?</li><li>Apakah manusia boleh memilih menjadi jahat?</li><li>Mengapa manusia jahat dihukum?</li><li>Siapa yang berkepentingan dengan eksistensi manusia?<br /></li><li>Bagaimana jika manusia tidak ada?<br /></li><li>Apakah dunia akan kacau atau justru sebaliknya, akan adem ayem tentram?<br /></li><li>Mengapa ada pembalasan (baik di dunia dan katanya hari akhir)?<br /></li><li>Apakah sosok manusia itu independen dari sang Kreator (Tuhan atau apapun) dan lingkungannya?<br /></li><li>Apakah manusia bisa menolak esistensinya sendiri?<br /></li><li>Bagaimana jika manusia ingin menjadi hewan?<br /></li><li>Apakah manusia bisa dan berhak mengingkari kehendak Sang Kreator dan lingkungannya?<br /></li><li>Mengapa bunuh diri ditentang ketika seseorang sedang menolak eksistensi dirinya?</li><li>Mengapa manusia dipersalahkan ketika ia menjadi dirinya sendiri? </li><li>Mengapa ada kesialan dan keberuntungan untuk manusia?<br /></li><li>mengapa ada hukuman dan penghargaan untuk manusia?<br /></li><li>Mengapa manusia ditentang untuk menjadi pribadi yang kompleks?<br /></li><li>Mengapa manusia hidup dalam ancaman -ilahiah dan lingkungannya?</li><li>Mengapa manusia takut?</li><li>Mengapa manusia berani?</li><li>Mengapa ada manusia yang berkuasa dan dikuasai?</li><li>Mengapa ada nilai untuk manusia?</li><li>Siapa yang bisa menjelaskan otoritas Tuhan untuk menghukum dan menilai manusia?</li><li>Mengapa manusia begitu lemah?</li><li>Mengapa pikiran-pikiran manusia yang liar ditakuti, bahkan oleh Tuhan?</li><li>Mengapa manusia begitu ngeri untuk mempertanyakan dirinya?</li><li>Mengapa manusia takut pada yang abstrak, Tuhan misalnya?</li><li>Mengapa manusia tidak menjadi Tuhan saja?</li><li>Mengapa kita harus 'waras' di tengah dunia yang 'gila'?</li><li>Mengapa kita dilarang 'gila' di tengah dunia yang 'waras'?</li><li>Mengapa manusia selalu berprasangka buruk, bahkan terhadap dirinya sendiri?</li><li>Mengapa manusia tidak menggambarkan Tuhan yang romantis?</li><li>Mengapa nausia mengaggap Tuhan kejam dan selalu ingin menghukum?</li><li>Mengapa hidup itu harus normatif?</li><li>Siapa yang menentukan pilihan hidup manusia?</li><li>Mengapa Tuhan begitu repot mengurus manusia?</li><li>Mengapa manusia berpikir?</li><li>Mengapa manusia dipusingkan dengan urusan manusia lainnya?</li><li>Mengapa manusia 'memakan' manusia?</li><li>Mengapa manusia yang 'memakan' manusia ditakuti?</li><li>mengapa manusia takut mati?</li><li>mengapa manusia takut merasakan sakit?</li><li>Mengapa manusia larut dalam kehendak hati?</li><li>Mengapa ada cinta?</li><li>Mengapa ada kebencian?</li><li>Mengapa ada yang baik dan buruk?</li><li>Mengapa manusia selalu mempersalahkan syetan atas keburukan yang dilakukannya?</li><li>Jangan-jangan manusia dan syetan adalah makhluk yang sama?</li><li>Mengapa hawa nafsu tabu dibicarakan?</li><li>Mengapa manusia menjalankan ritual?</li><li>Mengapa keliaran manusia tidak mendapat tempat?</li><li>Mengapa ada yang sakral dan profan?</li><li>Mengapa dunia ini hitam-putih?</li><li>Mengapa manusia bercinta?</li><li>Mengapa manusia membenci?</li><li>Mengapa manusia menyayangi?</li><li>Mengapa manusia bodoh?</li><li>Mengapa manusia pintar?</li><li>Mengapa manusia buruk rupa?</li><li>Mengapa manusia rupawan?</li><li>Mengapa manusia berkelamin?</li><li>Mengapa manusia menangis?</li><li>Mengapa manusia tertawa?</li><li>Mengapa manusia makan dan minum?</li><li>Mungkinkah manusia bisa menciptakan sesuatu yang lebih hebat dari Tuhan?</li><li>Bisakah manusia membunuh Tuhan?<br /></li><li>Sebaiknya Tuhan pensiun mengurus manusia, dan manusia mengurus dirinya sendiri?</li><li>Siapa yang disebut beriman?</li><li>Bisakah menjadi beriman dengan tidak mengikuti nilai dan ajaran yang ada?</li><li>Bisakah orang jahat disebut beriman?</li><li>Pastikah orang baik beriman?</li><li>Manakah yang lebih baik, beriman atau menjadi baik?</li><li>Apakah iman dan kebaikan pararel?</li><li>Bisakah kebaikan dan kejahatan dinilai setara?</li><li>Bisakah kebaikan dan kejahatan dilakukan bersama-sama?</li><li>Bisakah manusia tidak saling menilai?</li><li>Bisakah manusia menghentikan kejahatan dan memaksakan kebaikan?<br /></li><li>Bisakah kebaikan menjadi kejahatan yang terselubung?<br /></li><li>Bisakan manusia menghargai perbedaan?</li><li>Bisakah manusia tidak munafik?<br /></li><li>Bisakah kita sudahi perdebatan tentang yang baik dan jahat?</li><li>Bisakah kebebasan manusia menjadi baik dan jahat diakui semua pihak --bahkan Tuhan?</li></ol>...... ????Mouvty Makaarim Ahttp://www.blogger.com/profile/07294364900069042211noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-24967083.post-35174278951382940202007-09-21T13:37:00.000+07:002007-09-21T13:43:01.328+07:00What happen If Titanic sank at this time???<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc3V0fMR7NMlNqT6X6-H8rWX8mci9B0V5IPTMlItBe29WxHthoeDlntqzfazey5OjBFMMiD7voMT93VbL9Oljq5uB_mFX1-SFHGRUxOb0DTavF4oQpOfhi9gIzj7AGRVerMxE/s1600-h/zaaaa.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc3V0fMR7NMlNqT6X6-H8rWX8mci9B0V5IPTMlItBe29WxHthoeDlntqzfazey5OjBFMMiD7voMT93VbL9Oljq5uB_mFX1-SFHGRUxOb0DTavF4oQpOfhi9gIzj7AGRVerMxE/s320/zaaaa.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5112543866849050034" border="0" /></a><br /><span><span style="color: rgb(0, 0, 0); text-decoration: none;"><span style="font-family:Garamond;font-size:130%;color:#ff0000;"><span style="font-family:Trebuchet MS;"><span style="font-size:100%;color:#000000;"><strong><span style="font-size:6;">What happen If Titanic sank at this time??? <br />Reaction from different countries: </span><br /><br /><br />U.S.A:<br />"A ship coming to Freedom was attacked by terrorists.<br />We will not sit quiet and we will teach them a lesson.<br />Bin Laden you can run but you cannot hide we will find<br />you and destroy your Al-Qaeda network."<br />(President Bush........ whoelse?)<br /><br />U.K:<br />"I have spoken to the President of United States and<br />we have both agreed that the sinking of Titanic is<br />significant prove that Saddam Hussein is clearly<br />behind this attack, Iraq is imposing a threat to the<br />world and this has to be dealt with."<br />(Prime Minister Blair)<br /><br />Iraq:<br />"LOL!!!" (President Saddam Hussain)<br /><br />Israel:<br />"These Hamas and other terrorist network is enough <br />evidence to say that sinking of Titanic is not an<br />accident but it was their suicide bombers who have<br />commited such a crime.We will now impose curfew on the<br />Palestinians, detain them, exile them, kill them,<br />starve them, destroy their homes and refugee camps."<br />(Ariel Sharon....)<br /><br />Canada:<br />"Titanic who?" (Canadian Prime Minister)<br /><br />India:<br />"Is mein Pakistan ka haath hai. We have received<br />passports of Pakistani extremists from the Titanic<br />debris. Pakistanis will have to pay for such<br />horrendous act of terrorism. We are now deploying more<br />soldiers to the border."<br />(Prime Minister Vajpayee)<br /><br />Pakistan:<br />"Sind may Double Sawari per ghair muayyana muddat ke<br />liye pabandi"<br />(President Musharraf)<br /><br />UN:<br />"Shit happens right??"<br />(Sec.Gen. Kofi Annan)<br /><br /><span style="font-size:180%;">Survivors:<br />"Uhh. Helllooo. Is anyone listening... it was an iceberg..helllooooo o."</span></strong></span></span></span></span></span>Mouvty Makaarim Ahttp://www.blogger.com/profile/07294364900069042211noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-24967083.post-17451778121462839082007-08-15T12:01:00.000+07:002007-08-15T14:37:57.763+07:00There is a lot of thing to think about but nothing to worry about..<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOtEy9tsfQTPJR4zHleDQxv7dtlylEvEUzxvEApfETWaD4tOyiNOShhDpBeHn0_I4zxurhoGpiF-3HOb473QO3Oy8WDCoFvv3Sij_JtuAh9Bv4R4YzBNQ1SB7ml22f5PRoDws/s1600-h/image005.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOtEy9tsfQTPJR4zHleDQxv7dtlylEvEUzxvEApfETWaD4tOyiNOShhDpBeHn0_I4zxurhoGpiF-3HOb473QO3Oy8WDCoFvv3Sij_JtuAh9Bv4R4YzBNQ1SB7ml22f5PRoDws/s320/image005.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5098826784932933634" border="0" /></a><br />Judul di atas di ambil dari pernyataan seorang pria, suami dan ayah dari beberapa orang anak, yang tengah bertarung melawan kanker yang menggerogoti dirinya.<br />Kata-kata tesebut selalu diucapkannya sepanjang hidup, ketika ia sendiri nyaris putus asa dengan apa yang dialaminya.<br />Kata-kata tersebut juga selalu diucapkannya kepada istri tercinta, ketika ia begitu tertekan dengan beban hidup yang ditanggungnya sendiri untuk membiayai keluarga sepanjang masa perawatan suaminya.<br />Kata-kata tersebut diucapkan kepada anak-anaknya yang begitu takut kehilangan dirinya.<br />Bahkan, kata-kata tersebut juga diucapkan kepada sanak saudara, kerabat dan sahabat yang mengunjunginya di rumah sakit, ketika mereka berlinang air mata melihat penderitaan dirinya.<br />Hingga waktu itu tiba, ia pergi untuk selama-lamanya..<br /><br />****<br /><br />Kata-kata ini menggema,<br />Hingga ke telinga sebuah produser reality show "Bedah Rumah" di AS.<br />Bukan sekadar mereka ingin memberikan sebuah rumah yang layak untuk keluarga ini.<br />Namun lebih dari itu, juga untuk dedikasi keluarga ini untuk selalu menyampaikan pesan almarhum kepada siapapun, menguatkan mereka yang lemah dan memberikan inspirasi bagi mereka yang putus asa.<br />Kalimat ini menjadi mantra peneguh hati, obat penawar dan bahkan kalimat iman.<br />Tayangan reality show tersebut bukan saja menunjukkan nuansa kehidupan sebuah keluarga bersahaja di tengah kehidupan masyarakat AS, namun juga menyebarkan mantra ini hingga ribuan mil dari kehidupan keluarga ini.<br /><br />****<br /><br /><p class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">There is a lot of thing to think about but nothing to worry about.. Aku ingin sejenak merenungkannya...<o:p></o:p></span></p>Mouvty Makaarim Ahttp://www.blogger.com/profile/07294364900069042211noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-24967083.post-58800084668709954462007-08-13T15:11:00.000+07:002007-08-13T15:19:15.890+07:00Farewel from Kontras<p class="MsoPlainText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial;">Dearest Colleagues and Friends:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoPlainText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial;">After 8 amazing intense years at KONTRAS, I am leaving. 3 of August 2007 will be my last day to work as the member of Kontras working committee member.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoPlainText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial;">Making this decision was extremely difficult for me, since the fighting and struggle on achieving human rights and Kontras support on it still needed. But the idea for me is not to leave the value and spirit; I am still there with Kontras and other human rights defenders around the world. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoPlainText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial;">I have been elected as the Executive Director of The Institute for Defense, Security and Peace Studies (IDPSPS). This is a new organization established in the beginning of 2006 to support research, advocacy and campaign on rights based security sectors issues, by some human rights activist, journalist and academician from different groups to strengthen security sector reform and democratization in <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoPlainText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial;">In IDSPS, I replaced my colleague Sri Yunanto, whose has been selected for Fulbright Scholarship grantee to pursue PhD at <st1:country-region st="on">USA</st1:country-region>, exactly in <st1:place st="on"><st1:placename st="on">Western</st1:PlaceName> <st1:placename st="on">Michigan</st1:PlaceName> <st1:placetype st="on">University</st1:PlaceType></st1:place>. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoPlainText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial;">In the other hand, I already finished my work as the Secretary General of the Federation of Kontras for period 2004-2007. The 2<sup>nd</sup> Congress of the Federation in 23-25 July 2007 at Banda Aceh elected Oslan Purba from Kontras North Sumatera as the New Secretary General for period 2007-2010. <span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoPlainText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial;">Most of all, on a personal level, I will really miss my colleagues and partners in the field with whom I have had the honour to work during my activity in Kontras. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoPlainText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial;">Please keep in mind that while I will no longer work with you in an official KONTRAS capacity, I will look for ways to continue collaborating on different work personally or trough IDSPS. I cannot thank you enough for the privilege of working with and learning from you.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial;">Please keep in touch and I’m sure that we will meet again.</span></p><br /><p class="MsoPlainText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><br /></p><p class="MsoPlainText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><br /><span style="font-family: Arial;"> <o:p></o:p></span></p>Mouvty Makaarim Ahttp://www.blogger.com/profile/07294364900069042211noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-24967083.post-64245526193822408132007-07-22T16:16:00.000+07:002007-07-22T16:30:20.628+07:00The LOGIC works in the world<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZeEfumvgXWspFQwcOATnd5jPIcajkyFUPAP4omEroZZuTWFN0q_OIWz3HtZNlxfHq5VZgG2U-WXF-O3Ra5hz1VIndKnj3RVS3wiTlDK_7JVWZye5mny1PTgtxsfvgvb904qo/s1600-h/DSC00036.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZeEfumvgXWspFQwcOATnd5jPIcajkyFUPAP4omEroZZuTWFN0q_OIWz3HtZNlxfHq5VZgG2U-WXF-O3Ra5hz1VIndKnj3RVS3wiTlDK_7JVWZye5mny1PTgtxsfvgvb904qo/s320/DSC00036.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5089949426960605186" border="0" /></a><br /><span style=";font-family:Default Sans Serif,Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:130%;" ><span style=";font-family:Default Sans Serif,Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;" ><b style="color: rgb(204, 153, 51);"><span style="font-family:Default Sans Serif,Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;"> <span style="font-weight: bold;font-family:Arial;" ><span style="color: rgb(153, 102, 51);"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">This is nice story about how you can plan your son future, even with little bit tactic.. (What do you think Haikal???) </span><br /><br /><br />Father: I want you to marry a girl of my choice </span> <span style="color: rgb(153, 102, 51);">Son: "I will choose my own bride!" </span> <span style="color: rgb(153, 102, 51);">Father: "But the girl is Bill Gate's daughter." </span> <span style="color: rgb(153, 102, 51);">Son: "Well, in that case...ok" </span><br /></span></span></b><span style="font-family:Default Sans Serif,Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;"> <span style="font-family:Arial;"><br /><b><span style="color:green;"><span style="font-weight: bold;color:green;" ><br /></span></span></b><span style="font-weight: bold;color:green;" ><span style="color:green;"><span style="color: rgb(51, 204, 0);"> Next Father approaches Bill Gates. </span> <span style="color: rgb(51, 204, 0);">Father: "I have a husband for your daughter." </span> <span style="color: rgb(51, 204, 0);">Bill Gates: "But my daughter is too young to marry!" </span> <span style="color: rgb(51, 204, 0);">Father: "But this young man is a vice-president of the World Bank." </span> <span style="color: rgb(51, 204, 0);">Bill Gates: "Ah, in that case...ok" </span></span></span><b><span style="color:green;"><span style="font-weight: bold;color:green;" > </span></span></b><br /><b><span style="color: rgb(255, 102, 0);"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);"><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Finally Father goes to see the president of the World Bank. </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);">Father: "I have a young man to be recommended as a vice-president." </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);">President: "But I already have more vice- presidents than I need!" </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);">Father: "But this young man is Bill Gate's son-in-law." </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);">President: "Ah, in that case...ok"</span> </span></span></b></span></span></span></span> <span style=";font-family:Default Sans Serif,Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:130%;" ><span style=";font-family:Default Sans Serif,Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;" > </span></span><p style="text-align: center;" align="center"><span style=";font-family:Default Sans Serif,Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:130%;" > <span style=";font-family:Default Sans Serif,Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;" ><b><i><u><span style=";font-family:Default Sans Serif,Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;color:red;" ><span style="font-weight: bold; font-style: italic;font-family:Arial;color:red;" > Moral </span></span></u></i></b><i><span style=";font-family:Default Sans Serif,Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;color:red;" ><span style="font-style: italic;font-family:Arial;color:red;" >: Even If you have nothing, You can get Anything </span></span></i><i><span style=";font-family:Default Sans Serif,Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;color:navy;" ><span style="font-style: italic;font-family:Arial;color:navy;" > , </span></span></i><span style=";font-family:Default Sans Serif,Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;" ><span style=";font-family:Arial;" ></span></span></span></span></p> <span style=";font-family:Default Sans Serif,Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:130%;" ><span style=";font-family:Default Sans Serif,Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;" > </span></span><p style="text-align: center;" align="center"><span style=";font-family:Default Sans Serif,Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:6;" > <span style="font-family:Default Sans Serif,Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size:130%;"><i><span style=";font-family:Default Sans Serif,Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;color:navy;" ><span style="font-style: italic;font-family:Arial;color:navy;" > If </span></span></i></span><i><span style=";font-family:Default Sans Serif,Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;color:red;" ><span style="font-style: italic;font-family:Arial;font-size:18;color:red;" ><span style="font-size:130%;">your attitude is positive.</span> </span></span></i></span></span></p>Mouvty Makaarim Ahttp://www.blogger.com/profile/07294364900069042211noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-24967083.post-58043682554712510012007-05-02T09:10:00.000+07:002007-05-02T10:18:06.609+07:00Diam......???Dulu orang tua kita kerap mengajarkan bahwa diam adalah emas. Dengan tanpa penjelasan apapun. Setelah aku mulai 'mengaji', aku juga menemukan pengajaran yang sama, namun dengan sedikit penjelasan, "daripada berkata-kata buruk dan berbuat dosa." Waktu Kuliah, ada ajaran yang makin buruk yang aku terima tentang pengertian diam itu emas. Seorang dosen dengan 'arif' berkata, "Kamu diam aja deh, gak usah ikut macam-macam, gak usah protes-protes, belajar tok. Yang penting lulus deh." dan bener, karena terlalu macam-macam akhirnya aku gak bisa lulus dan terpaksa pindah kuliah, he.he..<br /><br />Terus terang, aku merasa pesan ini lebih sering menggangu. <span style="font-style: italic;">Simple</span>nya, kenapa kok orang ngomong dilarang?<br /><br />Sejarah menunjukkan, betapa perubahan takkan pernah terjadi oleh yang diam. karena mayoritas diam (<span style="font-style: italic;">silence majority</span>), kita menikmati masa 350 di bawah kolonialisme Belanda. Udah gitu gak kapok juga, kita selalu diam ketika negara selalu menzalimi kita.<br /><br />Sejarah kekerasan yang berlanjut juga berawal dari diam. Hampir dipastikan seluruh penindasan yang bertahan bukan karena ketidakberdayaan semata-mata, tetapi lagi-lagi karena mayoritas yang diam. Fatalnya, semua berharap <span style="font-style: italic;">someday something happen, the dream come true, but without any act. Its like waiting the great hero come to keep us from the evil</span>, yang membebaskan, kayak ratu adil dan semacamnya. bayangkan mayoritas justru menunggu sekumpulan kecil yang kuat. tidak pernah terpikir, bahwa kebakaran besar selalu bermula dari api yang kecil.<br /><br />Tapi kita sudahi dulu perdebatan tentang diam, karena pada tingkat tertentu diam memang penting. Pengalaman menarik tentang diam justru muncul di kereta api jabotabek.<br />Dulu selalu ada ledekan, orang akan diam kalo berurusan dengan polisi dan tentara. Pernah seorang bapak yang kakinya terinjak oleh seorang laki-laki berbadan tegap dan berrambut cepak. Dengan meringis menahan sakit, bapak itu berkata,<br />"Mas, mohon maaf sebelumnya kalo saya lancang, boleh gak saya bertanya?"<br />Dengan penuh keheranan 'si Mas' menjawab, "Boleh Pak."<br />"Baik Mas," lanjut Bapak itu, "Apa Mas Tentara?" "Bukan Pak" jawab 'si Mas'. "Mas Punya keluarga yang jadi tentara?" "Enggak Pak." Jawab 'si Mas' heran. "Oh, Kalo gitu Mas Polisi yah?" "Bukan." "Punya keluarga yang jadi polisi gak Mas?" "Enggak." jawab 'si Mas' makin heran. Tiba-tiba bapak itu berteriak, "Hei Monyong! gak sopan ama orang tua, angkat kaki lo yang udah setengah jam nginjek kaki gue!" Nah loh! Tadi diam karena emas atau karena takut pak??<br /><br />Tapi ini cerita lain. Yang namanya kereta Jabotabek yang berangkat dari Bogor pagi hari pasti penuhnya ampun-ampunan, dah kayak ikan sarden dalam kaleng. Suatu pagi, di tengah gerbong yang tingkat kepadatan penumpangnya melebih penonton konser Slank, seorang anak muda yang ganteng dan bersih berteriak, "Woi, ngepet lo, jangan dorong-dorong gue dong!" gak dinyana dan diduga, penumpang satu gerbong langsung teriak mengomentari anak muda itu, "Woi siapa tuh teriak ngepet di kereta, kalo mo lapang naik taksi!" "Begitu tuh anak pejabat yang gak biasa susah kalo naik kereta!" "Belagu banget sih tuh bocah, pengen gue tonjok!" termasuk seorang ibu di sebelah ku berkomentar, "Mas kalo naik kereta pagi jangan <span style="font-style: italic;">ngadep</span> ke Timur, panas!" Nah kena lo disindir..<br /><br />Akhirnya, soal diam memang butuh tempat yang proporsional dan waktu yang tepat. gak semua harus diomongkan, tetapi juga gak semua boleh didiamkan. Ada satu petuah dari guru-guru Shaolin, "Orang yang 'tersesat' itu seperti orang yang terkurung dalam ruang gelap dalam waktu lama. Sementara kebenaran itu seperti cahaya yang sangat terang benderang. Karenanya, jangan memaksa untuk membuka ruang langsung lebar-lebar, agar cahaya yang datang tidak membutakannya. Ia yang awalnya buta dengan kesesatan, mungkin akan lebih buta dengan kebenaran yang dipaksakan."Mouvty Makaarim Ahttp://www.blogger.com/profile/07294364900069042211noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-24967083.post-25895076322142778292007-05-01T12:23:00.000+07:002007-05-01T12:25:24.729+07:00Worldwide Survey word by word..I've got this interrested story by email..<br /><br /><br /><span style="font-size:130%;"><strong>A worldwide survey was conducted by the UN.<br /></strong><br /></span><span style="color:#660000;"><strong><span style="font-size:130%;"><span style="color:#000000;">The only question asked was</span>:<br /><br /></span><span style="font-size:130%;"> <span style="color:#006600;">"Would you please give your honest opinion about solutions to the shortage of food in rest of the world".<br /></span><br /><span style="color:#cc33cc;"><span style="color: rgb(102, 51, 255);">The survey was a huge failure..... ... Do you know WHY? </span> </span></span></strong></span> <p><span style="color:#660000;"><strong></strong></span> </p> <span style="color:#660000;"><strong><span style="font-size:130%;"><span style="color:#ffcc00;">* In Africa they didn't know what 'food' meant.</span><br /><br /><br /><span style="color:#33cc00;">* In India they didn't know what 'honest' meant. </span><br /><br /><br /><span style="color:#66ffff;">* In Europe they didn't know what 'shortage' meant.</span><br /><br /><br /><span style="color:#996633;">* In China they didn't know what 'opinion' meant.<br /></span><br /> <br />* In the Middle East they didn't know what 'solution' meant.<br /><br /><br /><span style="color:#6600cc;">* In South America they didn't know what 'please' meant.<br /></span><br /><br /><span style="color:#ff0000;"> * And in the USA they didn't know what 'the rest of the world' meant. </span></span></strong></span>Mouvty Makaarim Ahttp://www.blogger.com/profile/07294364900069042211noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-24967083.post-31882370896505868862007-05-01T10:09:00.000+07:002007-05-01T10:51:31.580+07:00Kembali<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd79cSqbOcafxt74wIrfMQhTDSPeZFws9Iu50I1CiCVLh5QBf-aoDSfFc1xwV5tv4GTwm8ZHiMK69ImcnGiPtRfcmBJyRdGcR5tBXszj_E_1kwKWhkCoJhvAQKpl2gUTIrqgg/s1600-h/DSCN4522.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd79cSqbOcafxt74wIrfMQhTDSPeZFws9Iu50I1CiCVLh5QBf-aoDSfFc1xwV5tv4GTwm8ZHiMK69ImcnGiPtRfcmBJyRdGcR5tBXszj_E_1kwKWhkCoJhvAQKpl2gUTIrqgg/s320/DSCN4522.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5059429021985839186" border="0" /></a><br />Dear Deary,<br /><br />Kangen juga ninggalin begitu lama. Kadang pengen untuk ngisi, tapi mungkin belum dapat <span style="font-style: italic;">mood</span>nya aja.<br /><br />Banyak hal yang terjadi, banyak hal yang patut disyukuri. dalam sulit selalu ada kemudahan. dalam gelap selalu ada terang. Puji Syukur selalu.<br /><br />Kadang banyak hal yang seperti yang diharapkan, namun terkadang juga tidak terwujud. Yang pasti aku tetap yakin, bahwa Tuhan selalu menjawab setiap permohonan, meski terkadang dengan jawaban 'tidak'.<br /><br />Begitu banyak perjalanan, begitu panjang jalan ditempuh. Semua semakin memberikan pengertian akan makna tujuan, materil kah, atau spiritual kah? seringkali memang kekecewaan lah yang dituai, ketika tujuan materiil yang diharap-harap tidak tercapai. Aku semakin mengerti, bahwa tak ada yang abadi. semakin lama satu persatu yang dekat menjauh, namun tak kurang pula yang mendekat. satu hilang, esa terbilang. Untungnya, tujuan spiritualku selalu mengingatkan, akan sebait syair sebuah Nasyid,<br /><span style="font-style: italic;">Dunia Ibarat Air Laut<br />Diminum hanya menambah haus<br /></span><br />Karenanya, memang fitrah dunia memang demikian, baiknya aku tidak letakkan di hati, aku pilih letakkan di tangan, agar mudah dibagi-bagi.<br /><br />Sekali lagi aku tidak boleh berpuas pada tujuan materiil. Jika ia tidak tercapai, atau diminta kembali, atau mungkin dirampas, ikhlaskan. Yang penting, tuntaskan saja bakti dengan benar dan apa adanya. Aku hanya patut membicarakan hak dalam bakti yang ingin kutunaikan, lebih tidak.<br /><br />Semakin hari juga kian terasa begitu banyak kenyamanan yang berlalu dengan senyap. Mungkin sudah waktunya mencari tantangan baru, suasana baru, sejauh tidak menjauh dari nilai dan cita-cita pribadiku.<br /><span style="font-style: italic;"></span><br />Inilah sapaanku. Tanda bahwa aku kembali menjumpai diary ku.<br /><br />Jakarta, 1 Mei 2007Mouvty Makaarim Ahttp://www.blogger.com/profile/07294364900069042211noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-24967083.post-1149048393968036502006-05-31T10:43:00.000+07:002006-05-31T11:06:33.980+07:00Inikah namanya...<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos1.blogger.com/blogger/2192/2600/1600/file_f_1145429739.0.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="http://photos1.blogger.com/blogger/2192/2600/320/file_f_1145429739.0.jpg" alt="" border="0" /></a><br />mana yang sejati..?<br />mana yang tulus..?<br />mana yang pura-pura..?<br />mana yang licik..?<br /><br />Semua samar..<br />seakan-akan serupa..<br />seolah-olah biasa saja..<br /><br />Siapa lagi yang musti dipercaya..?<br />ketika semua hubungan saling memperdaya..?<br />ketika semua yang tampak semu sahaja..?<br /><br />ketika kesempatan sedikit ada<br />kuasa dijalankan semena-mena<br /><br />ketika kuasa diraih<br />semua bekerja dibawah perintah<br /><br />akhirnya,<br />bukan kita yang menentukan sendiri jalan kehidupan kita<br />bukan kita yang melihat, merasa dan menikmati kehidupan pribadi kita..<br /><br />tapi kuasa-kuasa yang bertebaran<br />jalan kehidupan kita menjadi miliknya, atas dalih apapun, bahkan yang sentimentil<br />mata kita ditutup, diganti mata dan penglihatan mereka<br />yang menunjukkan kegemerlapan baru..<br />di luar kita,<br />yang bukan kita,<br />untuk mereka..<br /><br />selamanya.....Mouvty Makaarim Ahttp://www.blogger.com/profile/07294364900069042211noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-24967083.post-1144731539470354452006-04-11T11:15:00.000+07:002006-04-17T14:04:58.153+07:00What you decided for your next life..?<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos1.blogger.com/blogger/2192/2600/1600/009_G.0.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="http://photos1.blogger.com/blogger/2192/2600/320/009_G.0.jpg" alt="" border="0" /></a><br />Hidup adalah memilih....<br />its not given, even its look like that..<br />You decided what you wanna be..<br />even your work resulted nothing<br />or you got something from your work,<br />that because of you...<br /><br />decide what you wanna be...<br /><br />Weaak....!!!!Mouvty Makaarim Ahttp://www.blogger.com/profile/07294364900069042211noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-24967083.post-1143702791064015602006-03-30T13:46:00.000+07:002006-03-30T14:17:12.000+07:00Kamis yang bingung..<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos1.blogger.com/blogger/2192/2600/1600/zelana.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer;" src="http://photos1.blogger.com/blogger/2192/2600/320/zelana.jpg" alt="" border="0" /></a><br />Kok bisa yah libur ampe empat hari..?<br />Oke Deh buat hari ini, kita menghormati perayaan nyepi..<br />tapi Jumat-sabtu-minggu..?<br />gw gak abis pikir..<br />kok mau-maunya semua orang Indonesia terjebak pada kemalasan massal.<br />ini kan sama aja mendesain kemalasan secara sengaja..<br />dasar...Mouvty Makaarim Ahttp://www.blogger.com/profile/07294364900069042211noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-24967083.post-1143622352295756522006-03-29T15:46:00.000+07:002007-07-22T16:15:20.168+07:00Perkenalanku..<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiX7CCbVHS7ZRgtI26gD5dZoPaL2jlLNC8PfhUmBkTkd3bQBZaDpca3-yZbkmXJkgSXYSbvFr4WlvIdXpswa5dbF9hBgba-RdOrwRK0tFxJVEkKx8kYVh6naCr_bDKLhTJnxU8/s1600-h/DSC00211.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiX7CCbVHS7ZRgtI26gD5dZoPaL2jlLNC8PfhUmBkTkd3bQBZaDpca3-yZbkmXJkgSXYSbvFr4WlvIdXpswa5dbF9hBgba-RdOrwRK0tFxJVEkKx8kYVh6naCr_bDKLhTJnxU8/s320/DSC00211.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5089946996009115634" border="0" /></a>Hi, my name is Mufti Makaarim Al-Akhlaq, I was Secretary General of Federation of Kontras, (the Commission for "the Disappear" and Victims of Violence), based in Jakarta, Indonesia for period of 2004-2007. Kontras has done advocacy work for victims of violence, specifically on human rights abuses since 1998. In addition to his work with Kontras, I also a member of Center for Religious Discourse (CerdiC), one Focus Group on dissemination of moderate religious discourse in Indonesia.<br /><br />I was a coordinator for the Youth Forum on Inter-Religious Dialog since 2002-2005, focusing on promoting pluralism and fighting against religious intolerance. In 1999, I have also been a member of the Working Committee of Lakpesdam Nahdatul Ulama (Indonesia’s largest Islamic organization) Greater Jakarta, and has been a volunteer for the education and research division of the Indonesian Commission for Reconciliation and Peace.<br /><br />I have written several books and articles on topics such as the Indonesian military and police, human rights violations in Indonesia, Islam and modernity, the relationship between religion and state, and political rights in Islam.<br /><br />Now, I became Executive Director of IDSPS (the Institute for Defense, Security and Peace Studies) in Jakarta.Mouvty Makaarim Ahttp://www.blogger.com/profile/07294364900069042211noreply@blogger.com