Wednesday, August 15, 2007

There is a lot of thing to think about but nothing to worry about..


Judul di atas di ambil dari pernyataan seorang pria, suami dan ayah dari beberapa orang anak, yang tengah bertarung melawan kanker yang menggerogoti dirinya.
Kata-kata tesebut selalu diucapkannya sepanjang hidup, ketika ia sendiri nyaris putus asa dengan apa yang dialaminya.
Kata-kata tersebut juga selalu diucapkannya kepada istri tercinta, ketika ia begitu tertekan dengan beban hidup yang ditanggungnya sendiri untuk membiayai keluarga sepanjang masa perawatan suaminya.
Kata-kata tersebut diucapkan kepada anak-anaknya yang begitu takut kehilangan dirinya.
Bahkan, kata-kata tersebut juga diucapkan kepada sanak saudara, kerabat dan sahabat yang mengunjunginya di rumah sakit, ketika mereka berlinang air mata melihat penderitaan dirinya.
Hingga waktu itu tiba, ia pergi untuk selama-lamanya..

****

Kata-kata ini menggema,
Hingga ke telinga sebuah produser reality show "Bedah Rumah" di AS.
Bukan sekadar mereka ingin memberikan sebuah rumah yang layak untuk keluarga ini.
Namun lebih dari itu, juga untuk dedikasi keluarga ini untuk selalu menyampaikan pesan almarhum kepada siapapun, menguatkan mereka yang lemah dan memberikan inspirasi bagi mereka yang putus asa.
Kalimat ini menjadi mantra peneguh hati, obat penawar dan bahkan kalimat iman.
Tayangan reality show tersebut bukan saja menunjukkan nuansa kehidupan sebuah keluarga bersahaja di tengah kehidupan masyarakat AS, namun juga menyebarkan mantra ini hingga ribuan mil dari kehidupan keluarga ini.

****

There is a lot of thing to think about but nothing to worry about.. Aku ingin sejenak merenungkannya...